Sumary ini diambil dari bab pertama dengan judul The Harvest of Neoliberalism in Latin America halaman 17 sampai 35 dari buku berjudul “Imperialism, Neoliberalism, and Social Struggles in Latin America” yang ditulis oleh Jose Bell Lara dan Delia Luisa Lopez. Dalam bab ini Jose dan Delia menjelaskan “Panen Neoliberalisme” yang terjadi di Amerika Latin merupakan hasil dari ketergantungan negara-negara Amerika latin terhadap Pinjaman Luar negeri Amerika. Meksiko dan negara Amerika Latin lainnya yang tidak mampu membayar hutang dan kemudian hutang itu dijadikan sebagai kunci untuk memaksakan paham neoliberal dikawasan ini. Masuknya paham neoliberalisasi di kawasan Amerika Latin menjadi penyebab terpuruknya perekonomian negara-negara dikawasan itu.
Jose dan Delia mencirikan paradigma neoliberalisme itu sebagai sifat individualis, bertujuan untuk memanfaatkan, ahistoris pada sejarah ekonomi dan masyarakat. paradigma ini dimulai menuntut keadaan untuk bebas memilih, keuntungan ekonomi baik sebagai produsen maupun konsumen adalah prinsip dasar dari kebiasan manusia. Dalil-dalilnya menganggap hambatan dan intervensi negara dalam kegiatan ekonomi sangat tidak efisien dan harus dihapuskan. kapitalis sebagai rezim terbaik dan terefesien dalam kegiatan ekonomi. Mengutip pernyataan World Bank tahun 1991 yakni semua negara industri saat ini harus menerapkan kebijakan perdagangan bebas dan hal ini berarti negara-negara berkembang jika ingin maju harus ikut menerapkan kebijakan perdagangan bebas tersebut.
Jose dan Delia menyebutkan bahwa tujuan dari neoliberalis adalah untuk menciptakan kondisi yang menunjang praktek kapitalis. Dalam prakteknya neoliberalisme terkait erat dengan modal monopoli transnasional. Krisis keuangan 1980 yang terjadi di Amerika Latin mengakibatkan hilangnya kemampuan negara-negara dikawanan ini untuk bernegosiasi dengan negara yang memiliki hagemoni. Kondisi ini dimana Konsensus Washington dimasukkan untuk mencapai tujuannya melaksanakan reformasi ekonomi politik dinegara negara peminjam. Tujuannya termasuk pula disiplin fiskal, pemotongan belanja publik, reformasi pajak, liberalisasi keuangan, nilai tukar yang kompetitif, liberalisasi perdagangan, investasi asing, privatisasi BUMN, deregulasi dan perlindungan hak milik pribadi serta memprioritaskan kepentingan pemodal.
Jose dan Delia menyatakan terdapatnya peran yang menentukan tindakan negara dalam meningkatkan pembangunan. Contohnya, negara-negara macan Asia dimana pemakaian kebijakan ekspor yang berorientasi kapitalisme diduga karena adanya “invisible Hand” yang mengontrolnya serta mengontrol negara-negara berkembang lainnya. Peda kondisi ini pasar barang dan jasa dimonopoli oleh sekelompok kecil perusahaan transnasional yang beroperasi dibawah perlindungan negara asalnya. Jose dan Delia juga menyatakan bahwa analisa selama ini terhadap kebiasaan ekonomi dan masyarakat Amerika Latin dimasa neoliberal mengambarkan bahwa neoliberal telah menjadi kunci dibukanya kesempatan monopoli transnasional.
Jose dan Delia menyebutkan bahwa aparatur negara neoliberal dan media massa dapat meningkatkan kuatnya pengaruh neoliberal. Media bekerjasama dengan pembuat kebijakan lokal untuk memberikan gambaran bahwa neoliberal sebagai satu-satunya jalan untuk modernisasi ekonomi, penigkatan investasi asing, dan peningkatan daya saing dalam era globalisasi. Jose dan Delia menyatakan bahwa penerapan kebijakan noeliberal telah menciptakan kesenjangan masyarakat, meningkatkan masalah ketenagakerjaan, kemiskinan, menurunnya standar hidup dan mobilisasi sosial dan lain sebagainnya.
Proses terbentuknya kesenjangan dalam masyarakat bahkan memperburuk kesenjangan yang telah ada dimasyarakat Amerika Latin. dicontohkan jika rasio kesenjangan di Asia antara tujuh ke satu maka di Amerika Latin rasionya dari sembilan belas ke satu. Pendapatan penduduk kaya adalah 19 kali lebih banyak dari 40% jumlah penduduk miskin dan kesenjangan ini meningkat secara berkala dari tahun ketahun. Jose dan Delia memaparkan bahwa Amerika latin sebagai region dengan tingkat kesenjangan yang melebihi rata-rata kesenjangan masyarakat didunia dan kesenjangan tertinggi ini diwakili oleh Brazil, Bolivia dan Nokaragua. Selain itu kesenjangan pendapatan juga membawa pada kondisi rendahnya tingkat kesehatan. Jose dan Delia menyatakan bahwa di Argentina terdapat 15.000 kasus kematian anak akibat kurangnya subsidi kesehatan bagi rakyat miskin.
Pada akhir abad ke-20 ditandai dengan masalah ketenagakerjaan. Fenomena saat itu digambarkan sebagai “ Tumbuh tanpa Ketenagakerjaan”, yakni peningkatan ekonomi tidak lagi diikuti dengan peningkatan lapangan pekerjaan. Jose dan Delia menyatakan bahwa untuk Amerika Latin, pengangguran tahun 2002 telah mencapai tingkat tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Sebuah bagian penting dari paket kebijakan neoliberal yang terlibat membuka daerah untuk perdagangan asing serta penutupan industri lokal yang tidak mampu bersaing dengan industri maju.
Sebagai konsekuensinya, meningkatnya pengangguran mengakibatkan penurunan kualitas pekerjaan. Tujuh dari setiap sepuluh pekerjaan baru yang diciptakan di daerah perkotaan terletak di sektor informal dan lebih dari separuh angkatan kerja bekerja disektor tersebut. Menurut Jose dan Delia, sifat semakin fleksibel skema kerja telah mengurangi keamanan bekerja, secara substansial mengintensifkan ketidakstabilan kerja. Hal ini menjadi jelas tercermin dari peningkatan proporsi pekerja dengan pekerjaan berbahaya, pekerjaan paruh waktu atau pengaturan kerja kontrak.
Jose dan Delia menyatakan persentase kemiskinan di Amerika Latin justru meningkat di tahun 1980-an, padahal di tahun 1970-an terjadi penurunan. Banyak rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan dan menjadi bagian dari sebuah fenomena feminisasi "kemiskinan”. Sistem urbanisasi menyebabkan perkotaan menjadi tempat berkumpulnya orang miskin. Jumlah pendapatan rumah tangga penduduk miskin nyaris berada ditingkat kemiskinan absolut.
Semakin tingginya tingkat pengangguran dan semakin informalnya sektor ekonomi dan beragam kemampuan yang dijalankan masyarakat miskin. Pekerjaan wiraswasta, pengrajin, rumah berbasis toko, usaha perbaikan kecil, dan sebagainya. Ini adalah sektor yang meliputi orang-orang yang melakukan dan menjual hampir segala jenis barang atau jasa, dipandu oleh logika hidup dan penguasaan teknologi seadanya. Menurut Jose dan Delia, informalisasi adalah peningkatan sektor ekonomi tersier. Dimana sektor jasa memiliki pertumbuhan yang lebih tinggi dari sektor ekonomi lainsehingga menghasilkan proses pendedikasian tenaga kerja untuk kegiatan tersebut dibandingkan untuk industri dan pertanian. Pada tahun 1960, hampir sepertiga dari bekerja angkatan kerja bisa ditemukan di sektor tersier ekonomi sementara sekitar setengah terlibat dalam pertanian.
Menurut Jose dan Delia krisis ekonomi di kawasan Amerika Latin dan menumpuknya hutang menyebabkan penurunan standar hidup masyarakat negara-negara tersebut. Tindakan penghematan kas negara dengan mengurangi subsidi kesehata, pangan, dan pendidikan berimbas pada rendahnya standar upah pekerja di sektor negeri dan swasta. Salah satu ukuran tidak langsung terkait dengan ini adalah penurunan pendapatan per kapita Amerika Latin yang mana pada tahun 1950-an, Amerika Latin melampaui pendapatan per kapita seluruh wilayah lain dari dunia berkembang. Namun, pada tahun 1999, pendapatan per kapita berkurang 30% dan lebih rendah dari tingkat yang dicapai oleh negara-negara Asia Tenggara, Timur Tengah dan Eropa Timur.
Jose dan Delia menyebutkan bahwa penurunan standar hidup akibat aplikasi kebijakan neoliberal telah mengakibatkan pertumbuhan kriminalitas dan kekerasan yang luar biasa. Peningkatan persentase kriminalitas di Amerika Latin tiap tahunnya rata-rata diperkirakan sebesar 5%. Menurut mereka Meningkatnya kekerasan terkait dengan ketimpangan sosial, kacaunya urbanisasi, peredaran senjata api, korupsi, dan kekerasan polisi. Bahkan Sao Paulo dianggap sebagai kota yang paling berbahaya dengan rata-rata 20 kasus pembunuhan setiap hari.
Menurut Jose dan Delia mekanisme persyaratan dan proses negosiasi ulang utang merupakan intervensi politik-ekonomi. Warga menyerahkan secara efektif kemungkinan pemerintahannya di atas perekonomian. Mereka dapat memutuskan dengan suara mereka, tetapi pusat pengambilan keputusan tentang kebijakan ekonomi dan langkah-langkah yang harus ditempuh berlokasi di luar negeri. Demokrasi dalam konteks ini dikonversi menjadi suatu mekanisme untuk memilih siapa yang akan menjalankan keputusan aktor transnasional sebagai pembuatan kebijakan nasional. Jose dan Delia mencontohkannya dengan kasus Argentina. Tekanan IMF memaksa negara untuk mengubah undang-undang nasional demi kepentingan modal transnasional. Di sisi lain, kebijakan neoliberal menurut Jose dan Delia menuntut efisiensi pelayanan sosial dan privatisasi perusahaan publik. Layanan sosial yang pernah dipandang sebagai hak-hak warga berubah menjadi barang yang hanya bisa dinikmati oleh orang-orang yang memerintah. Hak sosial merupakan komoditas swasta yang sebagian besar diatur oleh pasokan yang ditawarkan oleh pemilik dan permintaan konsumen. Dengan kata lain, ini merupakan sebuah proses di mana warga negara kehilangan hak atas yang memperoleh modal dan kemajuan neoliberalisme secara efektif membatasi hak-hak politik warga Amerika Latin.
Dibagian akhir bab ini Jose dan Delia menyatakan bahwa masa depan Amerika Latin berada ditangan anak-anak dan remaja. Semua efek buruk dari praktek neoliberal di kawasan ini akan menjadikan mereka aktor protagonis terhadap pemerintahan negara mereka sendiri. Ketidakpuasan sosial yang dapat dirasakan di bagian besar daerah dan sadar akan kualitas hidup mereka yang menurun. Pada tahun 2004 ekonomi di kawasan itu tumbuh 5% akibat kesadaran mereka untuk merubah situasi. Muncul pergerakan untuk melawan pemerintah dan praktek neoliberalis. Meski baru awal, Jose dan Delia beranggapan bahwa masa depan Amerika Latin akan berbeda.
0 comments:
Post a Comment