Friday, August 20, 2010
Ujian Nasional menurutku...
Buat aq yang sudah melewati bangsu SMA, kata ini gak ngaruh dikitpun ditelinga. Tapi buat aku yang dulu, ujian nasional seperti "menunggu giliran untuk disunat", walaupun gak ada istilah untuk gagal sunat :p.klo kamu?...klo ada yang merasa UN itu biasa aja, ya mantaplah tu. berarti kmu termasuk orang yang sudah mempersiapkan diri dengan Plan A(belajar)= les privat dirumah, privat diluar, trobosan tiap jam pulang sekolah, beribadah + Plan B(Belajer). Plan B ini ibarat, sambil menyelam minum air. kenapa? krna swaktu menjalankan Plan A(les diluar, terobosan dll) kita mau gak mau pasti mendapat tawaran mengikuti sebuah misi rahasia or jaringan bergaransi Lulus 100% (plan B). Yup, its an organized cheating. bagi sebagian orang, ditawari plan B ini merupakan angin kebebasan walaupun GAK GRATIS dan langsung di tanggapi dengan sangat positif. mereka jadi lebih "rajin". Rajin mencari info lebih lanjt, rajin bernegoisasi pemotongan harga, dan aktif dalam panitia dadakan UN(Demi penyelamatan nama sekolah dan teman2). bagi sebagian lain, bagian anak2 "Soleh" or pintar, tawaran ini ditanggapi dengan lamaaaaaaa(kadang rada munak). tp UN thn 2008 lalu, kemunakan itu sedikit berkurang dgn ditambahnya jumlah Mata pelajaran yg diujiankan :p..
mungkin hanya segelintir orang or sekolah yang Jujur dan benar2 siap UN. bahkan ada sekolah yang benar2 menjadikan Plan B ini sebagai senjata utama sekolah demi mendongkrak kelulusan. "SIAPA SIH YG GAK MAU LULUS?", tp mungkin pertanyaannya " SIAPA SAJA SIH YANG GAK LULUS?". well, UN emang "aneh". anak yang sehari2nya tidur dikelas, selenge'an n bukan tipe2 yang dijamin lulus justru lbh sukses di UN ketimbang anak yang berpredikat tauladan, peraih penghargaan dll. dont judge from the cover?well,.. auk ah gelap(pura2 gak tau).
selain itu UN dianggap gak "adil". standar kelulusan yang disamaratakan dari Sabang sampai Merauke jelas merupakan diskriminasi. Kota dgn tingkat pendidikan lebih maju baik segi fasilitas dan skill guru disamakan standar kelulusannya dgn desa terpencil yang listriknya belum masuk, kelas "Bergoyang",beratapkan seng bolong(klo beruntung) dan skill guru yang gak cukup untuk membimbing muridnya lulus dengan standar "ambisius pemerintah". alhasil ya, Cheating is the best way to survive,.. i means to get out of that Sh*t.
Labels:
Pendapat ku
0 comments:
Post a Comment